Ini Dampak Penjajahan Jepang terhadap Pendidikan di Indonesia

Penjajahan Jepang di Indonesia tidak hanya membawa penderitaan, tapi juga perubahan besar dalam sistem pendidikan.

Saat Jepang berkuasa, banyak sekolah Belanda ditutup dan diganti dengan sistem baru yang mengutamakan propaganda serta kepentingan militer. Pendidikan jadi alat pengendalian, bukan pencerahan. Penasaran bagaimana dampaknya terhadap generasi saat itu? Simak ulasan lengkapnya di sini!

Baca Juga: Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Usia Dini

Dampak Penjajahan Jepang terhadap Sistem Pendidikan Indonesia

1. Perubahan pada Kurikulum Pendidikan

Jepang memperkenalkan kurikulum baru yang lebih menekankan pada pelajaran-pelajaran seperti matematika, ilmu pengetahuan alam, serta kemiliteran.

Sementara pelajaran atau bidang studi yang dianggap tidak terlalu penting seperti bahasa Belanda, sejarah serta agama dihilangkan dari susunan kurikulum oleh Jepang.

2. Menerapkan Sistem Pendidikan Wajib

Jepang menerapkan sistem pendidikan wajib untuk anak-anak Indonesia. Meski begitu, dalam kenyataannya masih banyak anak-anak yang tidak dapat mengenyam pendidikan karena berbagai kendala, seperti faktor ekonomi dan geografis.

3. Peningkatan Kualitas guru

Jepang juga meningkatkan kualitas guru dan melatih banyak guru baru untuk mengajar di sekolah-sekolah yang baru didirikan.

Meskipun Jepang memberikan perhatian yang lebih besar terhadap pendidikan di Indonesia, Jepang cenderung lebih mengutamakan kepentingan Jepang dan tidak memperhatikan kepentingan jangka panjang bagi Indonesia.

Selain itu, penerapan kurikulum yang tidak seimbang dan kurangnya pelajaran yang berhubungan dengan sejarah dan budaya Indonesia.

Penghilangan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar mengakibatkan banyak orang Indonesia yang kesulitan berkomunikasi dengan bangsa asing setelah kemerdekaan.

4. Peningkatan Jumlah Sekolah

Jepang membangun banyak sekolah baru di Indonesia, termasuk sekolah-sekolah tinggi dan universitas, yang kini menjadi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta dan Institut Teknologi Bandung.

5. Jepang Melarang Seluruh Kebudayaan Barat

Jepang melarang seluruh kebudayaan Barat masuk ke dalam wilayah Indonesia, termasuk buku-buku, majalah, koran, film, dan lagu-lagu Barat. Selain itu, Jepang juga melarang penggunaan bahasa Belanda di semua bidang, termasuk di sekolah-sekolah.

6. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Resmi

Jepang menginginkan bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa resmi dalam pengantar pendidikan, tentunya untuk menggantikan bahasa Belanda.

Jepang berpendapat bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah dipelajari dan dapat menyatukan seluruh rakyat Indonesia.

Namun, Jepang juga mewajibkan para pelajar untuk mempelajari bahasa Jepang sebagai bahasa kedua. Karena Jepang ingin menanamkan rasa hormat dan ketaatan kepada Jepang.

Leave a Comment